Jumat, 04 September 2009

Memilih Hikmat

membisik mantra seperti tabib,
tapi kau berjenggot tuan,
jubahmu menyentuh tanah-tanah seteru ini,
tanganmu mendekap ujung surban
sedangkan jemarimu terus saja menggumamkan manik-manik

merapal doa seperti ustad,
tapi kau beranting tuan,
celanamu lusuh, berpotong robek di lututmu
mengintip ujung tribal tatto-tattomu
sedangkan tanganmu tengadah, bukan berdoa, tapi kau tawadhu

berpetuah seperti kiai,
tapi kau tak membuka kitab tuan,
tanganmu menunjuk-nunjuk sesama, namun beda bendera
seringkali jemarimu berubah, menepis liar tanda mengusir
sedangkan suaramu telah bergetar, menarikpun tiada

menghiba seperti pengemis,
tapi tanganmu di atas tuan
menetes hikmat pada penadah dahaga
jalanmu seok, tongkatmu renta teronggok
sedangkan tatapanmu, melebihi hangatnya pelukan Jibril pada sang Nabi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar