Rabu, 27 Mei 2009

Equilibrium

tak perlulah kau berharap badai pasti berlalu,
sebab gemuruhnya tiada abadi
dia yang menyembabkan wajah bumi
dia juga yang melambai pada matahari
agar mendekat dan menyeka hidup dengan cercah berpelangi

tak usahlah kau memaki banjir yang menghalau ladang-ladangmu,
sebab riuhnya riak kan mereda resap merunut kanal-kanal peraih tepi laut
dia yang menebar ratap dan menerbit kalut
dia pulalah yang menggembur tanah menyubur humus
agar menumbuh hijaukan pucuk bersama harapan yang nyaris pupus

tak malukah kau mengecam syukur yang harusnya kau panjatkan,
sebab tajamnya cobaan takkan pernah menumpulkan hidup fana
yang akan terus disinari dan dipeluki oleh kasihNya
ia hanya butuh sejenak masa
sampai temukan titik setimbangnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar