Rabu, 27 Mei 2009

Hikayat Putri Sang Resi

Lalu kenapatah hamba, yang berdarah brahmani
Harus tunduk simpuh diperistri
Sudra celaka bersimbah durhaka
yang menjubahi diri dengan sandang satria

Kelak di hari-hari suci
Kan datang sang titisan Rakai
Mengudar lara menyadar rasa
Bersama badai yang memporanda sang raka


Oh ramanda, sang Resi,
tubuh ini tlah ternodai
hati ini tlah diperkosai
hinalah kini yang hamba rasai

Hina harkat yang kau biarkan menyelinap melalui kulit dagingmu
takkan pernah mampu menyentuh selaput hatimu
Disana tersimpan kehormatanmu
Yang menanti pelepasan..datangnya sang penoreh kalbu


Apatah tanda-tanda itu
Berilah hamba harapan pengudap nestapa
agar patik tahu
Bila dia datang membawa karma

Saat pemanggul saka menyelinap bersama penjor
dan hamba-hamba sahaya berbaris mengacung obor
sepasang mata akan beradu
dengan haribaanmu
itulah penanda temu
yang akan memandat
amanah leluhurmu


Setia tuhu hamba menggugu maharesi, sang guru
Merendah dada hamba meniru laku
Bila harkat kan membawa bangsa ini menghentak padu
Hamba kan berpasrah sementara waktu
Hingga saat itu...

1 komentar:

  1. Puisi dengan tema menarik dan disajikan secara menarik pula, membuat karya ini enak untuk dibaca

    Salam lifespirit!

    BalasHapus